Masa Ta’aruf Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta 2019
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat siang semua, tidak terasa kita sudah berada di bulan ke-11 dari tahun 2020 ini. Banyak kejadian di tahun ini yang tidak pernah kita duga sebelumnya, seperti Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak bulan Maret lalu. Pandemi ini sangat mempengaruhi banyak aspek, salah satunya di sistem pembelajaran yang mengharuskan para pelajar di Indonesia belajar dari rumah atau Belajar Daring. Tapi mendekati akhir tahun ini sudah ada beberapa Sekolah maupun Universitas yang melaksanakan Belajar Tatap Muka sejak mulai diterapkannya New Normal, memulai kebiasaan baru yang tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak di tempat umum, menghindari kerumunan, memakai masker dan sering mencuci tangan tiap selesai melakukan aktivitas di luar ruangan. Seperti di Universitas tempat saya kuliah sekarang, yang diakhir bulan nanti akan mulai melaksanakan Kuliah Tatap Muka/Kuliah Offline. Untuk kalian yang juga sedang melakukan kuliah secara langsung, jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada dan menjaga kesehatan, dan semoga Pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir. Aamiin.
Di blog saya kali ini, saya akan throwback menulis tentang semua pengalaman dan kegiatan yang saya ikuti dari mulai menjadi Mahasiswa Baru di Perkuliahan sampai pada fase akhir nanti.
Menjadi Mahasiswa. Setiap orang pasti banyak yang ingin meneruskan belajar sampai tahap ini, saya pun juga begitu, dan bagi saya, menjadi seorang Mahasiswa, apalagi Mahasiswa Fakultas Kesehatan adalah sebuah dunia baru bagi saya.
Sedikit cerita saat saya masih kelas 12 SMA, saya sudah mulai bingung saat ditanya oleh orang tua nanti ingin kuliah di jurusan apa, orang tua saya sendiri menyarankan agar mengambil antara 2 pilihan, yaitu Pendidikan atau Kesehatan, alasan mereka hanya 1, di kedua bidang ini masih banyak yang membutuhkan. Sementara tentang pilihan saya sendiri, saya tetap masih bingung saat itu. Pernah ada keinginan masuk ke Pendidikan Bahasa Inggris, bahkan Arsitektur, tapi orang tua saya masih tidak merestui.
Pada awal tahun 2019 lalu, tepatnya bulan Februari, ada sebuah sosialisasi dan pameran di Kotaku tentang Perguruan Tinggi dari kota Yogyakarta, Solo, Ponorogo, dan lainnya yang saya sudah lupa. Dari situ saya mendapatkan banyak brosur Pendaftaran dari PTN dan PTS, dan saya tertarik dengan beberapa brosur pendaftaran dari PTN dan PTS di Yogyakarta. Dan kebanyakan dari brosur Perguruan Tinggi tersebut banyak terdapat Fakultas Kesehatan. Dan setelah berunding dengan Ibu saya, akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di bidang kesehatan, tepatnya Keperawatan. Pada bulan Maret yang lalu, tepat 2 hari sebelum UN saya pun ke Yogyakarta dengan Ibu saya untuk mendaftar di 2 PTS langsung (saya memang tidak ingin mendaftar di Perguruan Tinggi Negeri saat itu), yaitu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Untuk di UMY saya memilih 3 Prodi yaitu Ilmu Keperawatan, Ilmu Kebidanan, dan Komunikasi dan Penyiaran Islam, saya mendaftar online untuk tes PBT yang dilaksanakan di hari Minggu. Tetapi ternyata saya tidak lolos, akhirnya saya mencoba untuk daftar di UNISA dengan mengambil Prodi S1 Ilmu Keperawatan, S1 Profesi Bidan, dan S1 Teknologi Informasi, saat saya kesana ternyata pendaftaran Gelombang Kedua Jalur PMDK masih dibuka, jadi saya hanya menyerahkan nilai Raport SMA Semester 1-5 saja, dan tidak berapa lama kemudian hasilnya keluar, saya lolos di 3 Prodi tersebut. Karena dari awal pilihan saya ada di Prodi Keperawatan, jadi saya pun memilih pilihan pertama, yaitu S1 Ilmu Keperawatan.
Comments
Post a Comment